Ia rebah gemetar di depan api unggun
Ia melemparkan tongkat dan Tuhan mengubahnya
menjadi ular
Ia menjulurkan tangannya dan Tuhan
menjadikannya putih bersih
Dengan tangan yang bersih
ia menghentakkan tongkatnya di depan Fir’aun
mengubah tukang sihir menjadi pecinta Tuhan
membelah laut untuk membebaskan kaum tertindas
dan menenggelamkan para tiran ke dasar lautan
Muhammad naik ke puncak bukit Nur
Jibril datang membawa perintah Tuhan
Muhammad rebah gemetar tenggelam dalam
lautan cahaya
Alam semesta bersaksi bahwa dia utusan Tuhan
Suaranya bergema di bukit-bukit dan lembah Makkah
Tahukah kamu orang yang mendustakan agama
Dialah itu yang mengabaikan anak yatim
Dan tidak berupaya memberi makan orang miskin
Suaranya, tubuhnya, dan jiwanya menjadi Al-Qur’an
Al-Qur’an yang berjalan ini mengubah
para perompak menjadi penegak kebenaran
budak-budak rendah menjadi pahlawan keadilan
ia mengganti kepongahan dengan kerendahan hati
rasa rendah diri dengan keluhuran budi
Maka gembala-gembala unta di sahara bangkit
menaklukkan dunia
para tiran berjatuhan, penindas terhempas,
dan suara rakyat menjadi suara Tuhan
Apakah tangan para pejuang Muslim masih putih bersih
sehingga berhak menggenggam tongkat Musa?
Adakah penerus Al-Qur’an yang berjalan
sehingga mampu menjatuhkan tiran dengan suara Tuhan?
Jalaluddin Rakhmat
marilah sama-sama kita hayati maksud puisi ini yang penuh dgn nasihat..
No comments:
Post a Comment